PROGRAM
DISKUSI & PRESENTASI
Pengolahan gagasan membutuhkan ruang-ruang diskusi dan pengayaan wacana terkait dengan fenomena Seni, Design, dan Budaya yang sedang berkembang. JAMASAN menjadi salah satu program yang mampu mengangkat fenomena tersebut lewat para ekspertis yang kami undang sebagai narasumber. JAMASAN berasal dari kata, Jagongan Malam Santai. Jagongan berarti duduk-duduk atau ‘Nongkrong’ sambil mengobrol, dimana merupakan budaya masyarakat Jawa dan Indonesia, untuk berkumpul dengan santai berdiskusi serius padat ilmu. Lewat judul program yang kasual, program ini akan lebih membuka ruang diskusi / curhat lebih dekat antara para pelaku design, seniman, dan warga kreatif lainnya dengan para ekspert.
Program ini diselenggarakan setiap 3 bulan sekali, dengan tema-tema diskusi yang berbeda, beberapa tema yang telah kami angkat diantaranya : “Desainer dalam Industri Kreatif Digital”, “Fiber Face : Peran Tradisi Lisan Dalam Pertumbuhan Seni Kontemporer”, “Mengintip Proses Kreatif Desain Jogja”, “Beyond Toys This is ‘Mbois’”, “Seniman Jaman Now Berkarya ‘Menggelitik’ Ruang Digital”, dan lainnya.
Malam Bercerita merupakan program bulanan Yogyatourium. Acara ini memberikan ruang untuk membagikan pengalaman membaca/menulis kisah, baik cerpen, novel, maupun karya sastra lainnya. Malam Bercerita menjadi ruang sharing kisah dan sastra dari berbagai kalangan. Kegiatan lainnya, Barter Buku dengan teman yang hadir, Donasi Buku untuk NTT, dan lapak buku Penerbit Buku Indie.
Asosiasi Designer Grafis Indonesia (ADGI) kami ajak terlibat untuk menghadirkan para designer senior setiap bulan dalam dialog Portofolio Review, dimana para designer bisa saling sharing untuk melakukan optimasi portofolio, menerapkan strategi branding terhadap profesinya sebagai designer melalui karya.
Dari design ke visual bergerak, Animasi Club hadir setiap bulan untuk melakukan Screening Film Animasi karya terkini para animator muda dan senior, untuk didiskusikan bersama. Club ini berupaya meng-encourage cita-cita para animator Indonesia menuju kancah Festival Animasi International. Hadir komunitas Jogja Creatype, para desainer handlettering dan komunitas Jogja Music Video (Jogja MV), para vloger muda, melakukan meet up reguler, dan banyak event kolaborasi dengan Yogyatourium. Komunitas-komunitas ini berkontribusi pada pengetahuan untuk para kreator muda dengan menghadirkan para ekspert untuk sharing pengalamannya di dunia profesional.
PROYEK KOLABORASI
Biennale Jogja (BJ) merupakan perhelatan besar seni rupa yang rutin diselenggarakan setiap dua tahun sekali oleh Yayasan Biennale Yogyakarta (YBY) dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tahun 2011, YBY meluncurkan proyek Biennale Jogja seri Ekuator (Biennale Equator). Seperti ditunjukkan pada namanya, Biennale Equator adalah Biennale yang bekerja di kawasan Khatulistiwa. BJ seri Equator ini akan membawa Indonesia, khususnya Yogyakarta, mengelilingi planet Bumi melintasi garis selama 10 tahun.
BJ seri Ekuator merupakan serangkaian pameran dengan agenda jangka panjang yang akan berlangsung sampai dengan tahun 2022. Dalam setiap penyelenggaraannya, Biennale Equator akan bekerja sama dengan satu atau lebih negara atau kawasan di sekitar Katulistiwa. Pada perhelatan BJ XIII 2015 – Equator #3 kali ini, YBY mempertemukan Indonesia dengan salah satu negara di Benua Afrika yaitu Nigeria.
Bersinergi dengan Yogyatourium, kali ini Equator Festival Biennale Jogja XIII bertajuk ‘Koalisi Cakrawala’ menjadi rangkaian Equator Festival yang ketiga, setelah digelarnya Panggung Literasi Selatan di Sewon pada 2 sd 5 Oktober 2015 dan Festival Tanah pada 30 Oktober 2015 di Kulon Progo.
Sejak didirikannya Yogyatourium di tahun 2013, PT. Aseli Dagadu Djokdja mengupayakan salah satu fasilitas yang tak hanya berfungsi sebagai gerai penjualan namun sekaligus menempatkan diri sebagai creative space. Berawal dari konsep YOGYA-TOURISM-LABORATORIUM, Yogyatourium mengembangkan diri, dan menyediakan berbagai ruang untuk mengundang publik agar terlibat dalam berbagai aktivitas.
Berkolaborasi dengan Biennale Jogja XIII, bersama – sama membuat Equator Festival Koalisi Cakrawala. Festival ini melihat budaya populer dalam masyarakat sebagai salah satu agen penting dalam membangun identitas konsumen, user, audiens, atau kolektornya. Fokus perayaan akan diletakkan pada para konsumen praktik budaya itu. Festival yang akan diselenggarakan di Yogyatorium ini akan melibatkan komunitas pengguna produk disain, fans musik, kolektor tato, kolektor mainan, dan sebagainya. Sedangkan beberapa komunitas yang terlibat antara lain: DAGADU DJOKDJA, FSTVLST X Festivalist, Graffiti (Alex TMT dan ARTZ), Jimi Mahardikka & Kombo, JogjaForce, Street Art (Media Legal & Anagard), thedeoMIXBLOOD Hybridcustomtoys, Toxic TattO dan Sukri Ghazali.
CRAFT International Animation Festival, perhelatan akbar festival animasi Internasional pertama yang digagas Animasi Club sukses digelar pad 24-28 Oktober 2017 lalu di Yogyakarta. Event ini sekaligus mengukuhkan CRAFT Anim Fest sebagai festival animasi internasional pertama di Asia, yang fokus kepada pencapaian artistik animasi berbasis handcraft.
Village and Heritage Tour (VHT) untuk wisatawan. Salah satu program yang mengenalkan wisatawan pada keindahan alam serta beragam potensi indutri kreatif di desa-desa sekitar Candi Borobudur.
Borobudur Trail of Civilization bertujuan untuk menghadirkan pola-pola perjalanan atau travel pattern baru di sekitar kawasan Candi Borobudur. Bukan jalan-jalan biasa, Borobudur Trail of Civilization disusun berdasarkan relief yang ada pada Candi Borobudur yang menggambarkan peradaban sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha di Jawa.